Siapapun wanita di dunia ini pada umumnya mereka semua butuh perhatian.
Itu ternyata berlaku pada wanita dari semua usia. Tulisan ini
terinspirasi karena beberepa hari lalu saya mendengar seorang ibu
berkata pada anaknya.
“Anakku,
mengapa akhir-akhir ini aku merasakan dirimu berubah?” Si anak kaget
dengan pernyataan ibunya. Karena sama sekali dia tidak merasa berubah
pada ibunya. Kemudian ia bertanya. “Berubah bagaimana ibu? Saya tidak
berubah sama sekali!” sang ibu menjawab “Kamu tidak pernah lagi telphon
ibu. Tidak seperti biasanya” Si anak baru tersadar, itu rupanya yang
membuat ibunya bersedih.
Anaknya ini tinggal di kota yang jauh dari ibunya.
Biasanya dalam beberapa hari sekali ia selalu telphon ibunya, sekedar
menanyakan kabar beliau. Tapi sebulan terakhir ia begitu sibuk dan
banyak pekerjaan yang menyita pikiran dan waktunya. Hingga ia lupa
untuk menghubungi sang ibu. Tidak di sangka si ibu sangat berduka
karena kelalaiannya.
Ini merupakan sebuah bukti bahwa semu wanita itu membutuhkan perhatian.
Sang anak berpikir. Ternyata wanita itu sama, tidak hanya istrinya yang
butuh perhatian, tetapi ibunya juga. Entah itu dari pasangan hidupnya
jika masih ada. Ataupun perhatian dari anaknya atau keluarga dekat yang
dimilikinya.
Seorang pria baik sebagai anak ataupun sebagai suami harus bisa
memahami kebutuhan wanita di sekelilingnya. Wanita dan pria itu memang
berbeda. Secara emosionalpun wanita punya emosi yang tidak sama dengan
pria. Wanita butuh perhatian lebih banyak, ingin dimengerti dan di
hormati. Sementara pria juga butuh itu tetapi mereka jauh lebih
membutuhkan penghargaan dalam hidupnya sebagai imbalan terhadap apa
yang dilakukannya.
Sebagai seorang anak, tentu saja seorang anak lelaki tahu pehatian
seperti apa yang perlu diberikannya pada ibunya. Menanyakan kabarnya
secara berkala merupakan bentuk perhatian yang sangat dinantikan sang
ibunya.
Sementara dalam hidup berpasangan sebagai suami, pria harus mengerti
mengapa wanita lebih banyak menuntut perhatian. Bagi wanita ia ingin
selalu menjadi seseorang yang nomor satu dalam kehidupan pasangannya.
Ia akan sangat senang bila dirinya menjadi prioritas bagi pasangannya.
Jika dalam kehidupannya dia tidak mendapatkan cukup perhatian maka dia
akan merasa tidak dihargai, tidak dianggap dan ia merasa tak ada di
sisi pasangannya.
Ternyata perhatian itu adalah sebuah kebutuhan mendasar bagi seorang
wanita. Itulah sebabnya wanita selalu ingin diberi perhatian. Selain
perhatian itu, wanita juga butuh didengarkan. Semakin ia didengarkan
dan dimengerti oleh pasangannya maka semakin mudah baginya untuk
mengerti dan memahami pasangannya.
Meskipun butuh perhatian, rupanya wanita juga tidak ingin diperlakukan
berlebihan oleh pasangannya. Yang pada akhirnya membuat dia menjadi
posesif. Buatnya sudah cukup memberinya perhatian-perhatian kecil yang
berarti besar baginya. Misalnya memberinya pelukan secara tiba-tiba Itu
akan membuatnya sangat dicintai. Sesekali mengucapkan cinta padanya,
karena wanita tidak hanya butuh tindakan sebagai ungkapan cinta
kekasihnya. Tetapi dia juga rindu pasangannya mengucapkan kata cinta
secara langsung. Itu akan sangat membahagiakannya.
Bagi anda para pria, tidak perlu lagi bertanya. Mengapa wanita butuh
perhatian? Karena memang itu adalah kebutuhan mendasar baginya. Perhatian-perhatian sederhana dari pria yang dicintainya. Anda
hanya perlu memahami kebutuhannya itu, dan ternyata tidak sulit untuk
memenuhinya., meskipun sekedar sms at au telepon itu siudah mampu membuat hati wanita bahagia dan lega. Jika anda tahu apa yang harus anda lakukan pada wanita
anda, anda akan sangat dicintainya dan takan lepas dari hatinya.(begitukah wanita?)
dari berbagai sumber
#Remember this !!!
Close two your eyes to see with the other eye... Just think, You could
be a big part of someone else's life with your caring somebody else..
and You will only need to trust yourself to make responsible choices
about your alive ~
I will try to do with heart's....
0 Response to "Mengapa Wanita Butuh Perhatian?"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi