CERPEN 200 kata "AKU, KAMU, DAN RAMADHAN" (NAFSU)





Waktu menunjukkan pukul 15.00, aku bimbang menatap jendela berkaca, menanti wanita. Kuraih Handphone dan mencari nama “Mamih”, akhirnya aku menemukan nama itu, dengan segera kukirim pesan "lagi ngapain jam segini belum pulang?", tapi tak ada Jawaban, sia-sia. Gelisah, kesal istriku tak juga beri kabar.

Aku mulai geram, waktu berbuka hampir tiba tapi istri belum datang. Akhirnya, tepat pukul 16.00 kucoba menelfonnya, tetap percuma.



"Kemana sih ibu kalian, jam segini belum pulang?!?" Aku marah didepan ketiga putriku. Agar mereka tahu Ayah panik.

Semuanya diam, hanya menggeleng kepala.



Sampai menjelang maghrib istriku belum pulang, semua putriku terlihat ketakutan mendapatiku bermuka garang, terpancar sinar kekecewaan, geram, dan marah besar. Memang, sore itu aku sangat marah, dan bernada keras jika berbicara pada ketiga putriku.

Adzan maghrib berkumandang, aku bergegas mengambil air wudhu, terdengar langkah kaki mendekati teras, beberapa saat kemudian suara tak asing itu mengucap salam. Dengan kesal aku membuka pintu dan memarahinya, istriku. Aku tak peduli meskipun wajahnya lelah, tetap aku tak suka sikapnya.



Selesai sholat trawih, dia menjelaskan semuanya. Waktu pertama bercerita aku tak percaya. Tapi, akhirnya aku tahu alasan dia “tak ada pulsa dan uangpun tertinggal” jadi harus berjalan sampai rumah. Menyesal, Maaf suamimu tak bisa menahan amarah.

0 Response to "CERPEN 200 kata "AKU, KAMU, DAN RAMADHAN" (NAFSU)"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi