Puisi di bibir Telaga



Gadis itu berjalan tanpa alas kaki, di bawah gerimis romantis, di atas kerikil yang bukan hal mustahil bisa melahirkan darah, terbesit luka, perih..Langkahnya lemah,namun pasti,,ditempat inilah syurga menurutnya.

Ia menggenggam sebuah lukisan, terlihat wajah seorang lelaki tampan dg senyum menawan.,
gadis itu berhenti, pada bibir telaga. Ia mencari bebatuan untuk diduduki, lalu dg wajah mendung ia memulai inginnya.,

Perlahan, lukisan itu ia baringkan tepat di sisi lengannya. Jemari mulai mencari sesuatu,dg wajah cemas, harap dan entah apalagi...Namun, ketika jemari menyentuh sesuatu, terpancar senyum hangat dari wajah sendunya, ia mendapati sebuah buku lengkap beserta pulpennya..

"Andai pijakanmu tepat di hadapku, ingin aku menusuk kerasnya fikirmu..
Bagaimana jika yang terluka itu kamu?
Bagaimana jika tumpukan jarum berkarat itu mendiami hatimu?

Betapa ingin mengikis habis cemburu ini, lenyap dihisap liarnya lumpur,,
namun, seperti menggenggam matahari, aku tak mampu...

Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu

Perasaan tetap yang ada di sini, dalam diam aku berkata, dalam diamku memiliki arti,,arti yang hanya mampu didefinisi aku dan Tuhanku..

Situasi ini, tak mengubah cinta..
Hanya,
sepertinya aku gila...

Rindu,
malam indah ini disaksikan gemericik air, para bintang, serta rembulan...
Bibirku berbisik, ini wanita,,cinta untuk pria dicinta lillahi taala,,dalam jangka waktu lama, ..
#semoga Tuhan senantiasa menjagamu, dimana pun.. ^_____^))

= salam rindu, tak mampu terucap,,mungkin kalimat yang ditulis ini mewakili situasi hati, meski tak sepenuhnya dimengerti =

Cirebon, 07/11/11
catatan ditulis saat sedang mendengarkan lagu india,,hohoho
kaho na pyar hai ^_~

#sudut ranjang bertirai bunga..

0 Response to "Puisi di bibir Telaga"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi