Alhamdulillah 3 puisi saya lembali mewarnai Koran Harian Kabar Cirebon. Tepat Hari Sabtu, 22 Desember 2012 saya mendapat kabar bahwa puisi saya ada di koran tersebut. Waah... *sesuatu pokonya..
Berikut ketiga puisi tersebut;
Cirebon , 28 Agustus 2012
Berikut ketiga puisi tersebut;
Berdo'a
meski
mulut bosan meminta,
tapi,
hati tidak
10
menit tak cukup menuai rindu,
juga,
Tak
cukup habiskan airmata haru
Ya
rabb,
Tahukah
arti setiap linang airmata dpelupuk mata?
Sudikah
menyeka airmata hamba?
Mungkin,
jari
tak cukup menghitung dosa,
Luka-Mu
mungkin melebihi dukaku…
Maafku
berkali-kali,
Hanya
satu pinta dari secuil hati
Ingatkan
slalu hamba saat gairah lupa membisiki
UNTUK YANG DI SANA
Sedikit
kata untukmu
Saat
kesendirian merangkul sunyi terasa hampa
Tiada
kata terselip selain rindu
Merindu
sepucuk surat
berpita seperti dahulu
Aku
yang di sini menatap bayangmu saat mata terpejam
Tiada
potret tersisa pada bingkai
Hanya
sisa sedikit kata pada kertas usang, rapuh hampir tak
terjamah
Tersimpan
rapi dalam peti kecil termakan usia
Rintik
hujan
Dengar
pilu hati mengiba kasih
Tak
pernah ia buka telinga tuk sekedar mendengar kisahku
Adakah
dalam pikir terlintas sedikit kenangan masa lalu
Sungguh...
Kini
angin besar mulai robohkan pijakanku
Tak
adakah mata air di gurun pasir ?
Sebagai
pelepas dahaga ?
Mungkin
hanya kabut menyelimuti gundah mengharapmu.
Untuk
yang disana…
Sentuhlah
rindu dengan senyummu
Untuk
yang disana…
Aku
masih disini.
Menata
dan menanti janji berkalung bukti
AIRMATA EMBUN
Rintik
hujan mengiringi resah pagi ini
Tanpa
tersadar air mata menetes tepat di pipi merahnya
Kudekati
dia
Kucoba
menilik airmata di balik mata sendunya
Namun…
Ia
hanya mengatur sesak di dada tanpa mau berkata
Mungkin
duka yang terlalu dalam
Hingga
tak mampu ia menoleh dan bercerita
Lagi,
kukatakan padanya
Setiap
airmata yg menetes di pipi memiliki makna
Makna
sedih maupun gembira
Ia
menoleh dan memelukku sangat erat
Tangisnya
kian melengking di telinga
Jelas
terasa dada sesak menahan semua
Kucoba
menjadi peri pelipur lara
Ia
bercerita tentang duka
Luka
menggores hati kecilnya
Dan
kutahu sekarang
Ia
telah kehilangan orang yang paling dicinta
Yaitu " Ibu "
Yaitu " Ibu "
0 Response to "Persembahan Hari Ibu"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi