Hanya Tuhan Yang Tahu




             Kenapa judul postingannya seperti ini, “Hanya Tuhan Yang Tahu”?. Ya, karena memang ini yang ingin saya bahas sekarang. Di antara garis-garis hujan saya sibuk menulis, sibuk mengeja, sibuk mencari makna. Di antara angin yang menyeret gerimis, di antara gerimis yang menyeret jejak kaki menari di bawahnya, saya justru sibuk dengan mengetik. Membuat postingan dengan menu melulu berbeda.
Hujannya semakin deras, cukup menyenangkan. Menikmati suaranya, bau tanah yang terkena cipratan hujan, merasakan sejuknya. Setelah hujan tentu pelangi akan berganti mengindahkan langit, dengan warnanya yang beragam, menyatu menjelma keindahan.
            Hanya Tuhan Yang Tahu, bagaimana sebenarnya saya sekarang. Seperti apa saya sekarang, seperti apa hati saya sekarang, seperti apa cara saya menutupi kesakitan, ketakutan, keresahan. Ya, Hanya Tuhan Yang Tahu. Tuhan lebih tahu, apa yang baik untuk saya… Tuhan yang tahu, apa kebutuhan saya, bagaimana sebaiknya saya. Meski berat, sulit, berkali-kali jatuh… tetap dijalani. Bagaimana akhirnya, tentu yang pasti akan sangat indah. Janji Tuhan tidak akan pernah ingkar. Pasti ditepati pada waktu pilihan-Nya.
            Hanya Tuhan Yang Tahu, bagaimana kamu sekarang, seperti apa kamu sekarang, dengan siapa kamu sekarang. Apa saja yang kamu lakukan, tanpa saya melihat tetap semuanya jelas di mata Tuhan. Tuhan tahu maksud kamu, Tuhan mengerti inginmu, hanya Tuhan tetap diam mengikuti tindakmu. Sejauh mana kamu berjalan, sejauh mana kamu melangkah, sejauh mana kamu bertindak setelah mengucap. Tuhan tahu, kamu sangat berarti di hati ciptaan-Nya. Tapi, Tuhan tetap mendiamkan cara-Nya untuk merekatkan kamu dengan ciptaan-Nya. Tuhan tahu apa yang tidak saya ketahui tentangmu, seluruhnya Tuhan tahu.
            Hanya Tuhan Yang Tahu, entah berapa kali do’a dipanjatkan, berapa kali tangan menengadah ke langit dengan menyematkan namamu di antara do’a-do’a itu. Entah berapa kali saya dipusingkan dengan kerinduan, berapa kali saya gila mengingat ini-itu tentang kita, berapa kali saya mecoba menjejakkan ingatan kita pada hujan, pada malam, pada keramaian. Tuhan Yang Tahu kucinta kau. Aku lebih memilih diam untuk tidak melakukan hal konyol dan kampungan semacam itu, apa yang aku atau kamu lakukan pasti dikemudian hari kan mendapatkan hal seperti itu juga. Karena Tuhan juga pernah menjelaskan, sekecil apapun kebaikan pasti kelak mendapatkan hal yang sama, begitupun sebaliknya.
        Hanya Tuhan Yang Tahu, Saya tersenyum untuk mengindahkan hidup, bahasa lain yang mengatakan saya bahagia dan akan selalu bahagia. Saya akan membutakan mata, menulikan telinga, dan membisukan mulut hanya utuk melihat, mendengar hal-hal yang cukup kuat untuk mampu memporak-porandakan hidup saya. Untuk kamu semua yang baca postingan ini, tetap bahagia ya… ceria terus ya. Kalian tahu?, karena hari ini pasti nanti akan kalian rindukan. Hmm…bumi ini berputar lagi. Jadi jangan aneh kalo kalian yang kemarin bahagia banget, eh sekarang kalian malah lagi terpuruk atau sedih. Yang kekal, yang abadi cuma ada di akhirat. Di dunia isinya mainan semua… Tuhan Tahu bahwa kita hidup bukan sekedar untuk mempermanis dunia, tapi ada maksud di balik itu. Tuhan Tahu, bahwa ketika kita kehilangan sesuatu… bukan sekedar dengan mencabutnya begitu saja. Tapi Tuhan ingin memberikan sesuatu yang indahnya jauh lebih indah dari apa yang telah hilang. Mudah sekali bagi Tuhan untuk melakukan sesuatu, hanya dengan berkata “Jadilah” maka Jadilah iya. :) 

2 Responses to "Hanya Tuhan Yang Tahu"

Imron Fhatoni mengatakan...

hehehehe ada - ada ajha dikripsi komentnya
ditunggu follbacknya di http://arungjonga.blogspot.com

Iim Muhimatussalamah mengatakan...

Hwehee thx ya... :)

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi