Untuk Anak Pertamaku

Hai, sayang...
Anak pertamaku, bernama Abiyazka. Dengan panggilan manis Yazka. Nanti mungkin akan ada waktunya kamu membaaca tulisanku ini. Nak, bunda sayang sekali dengan kamu. Meskipun akan hadir adikmu, sayangku kepadamu tidak berkurang sedikitpun. Saat kau terlahir ke dunia, maka terlahir pulalah untuk pertama kalinya aku menjadi seorang ibu. Terimakasih untuk pengalaman pertamanya, nak. Pengalaman berharga yang tidak pernah kutemukan dalam pelajaran manapun di sekolah. 

Wahai anak pertamaku,
Laki-laki yang terlahir dari rahimku, dan untuk pertama kalinya aku jatuh cinta yang teramat dalam, bahkan nyawaku sedia kutukar. Untuk pertama kalinya, aku belajar ikhlas dan berjuang untuk selalu hidup di atas dunia ini. Bahkan, saat badan terasa tak sehat ingin rasanya segera sembuh. Karena apa? Tidak lain karena kini aku telah memilikimu, yang harus kujaga dengan dekapanku.

Wahai anak pertamaku,
Jangan merasa cintaku terbagi, kelak saat adikmu terlahir. Kamu tetap cinta pertamaku, Nak. Kamu berhasil membuatku jatuh cinta, bahkan melebihi cintaku pada ayahmu 🀣. Nak, kamu akan menjadi kakak. Kamu harus sayang dengan adikmu, ya. Biasanya sepanjang malam kamu tertidur di pelukanku, tapi saat adikmu hadir, mungkin kebiasaan itu akan sedikit berubah. Jangan salah, nak. Bunda tetap menyayangimu. 

Wahai anak pertamaku,
Kumelihat kamu sudah tidak sabar menantikan kehadiran adikmu, sellau mengelus perut ibumu, dan berbisik "Adek bayi lagi apa?, ini kakak..."
Rasanya so sweet sekali anakku ini. Tetap seperti itu ya nak, Aku harap kamu menyayangi adikmu dan menjaganya dengan baik. Karena kalian berasal dari rahim yang sama. Saling sayang dan selalu bersama.

Kamu selalu bilang, "Kaka akan sayang sama adek bayi", "Bunda gak boleh cape, bunda kan lagi hamil". 
Punya anak laki, berasa disayang banget. masyaallah peluk terus.
Anak yang selalu mengalah saat bunda marah. Selalu lebih dulu meminta maaf, padahal bukan dia yang bersalah.

Kakak, terimakasih ya selama ini sudah mengajarkan bunda banyak hal. Bahkan banyak sekali. Kamu pemaaf yang baik, bahkan selalu mengalah. Padahal kamu tidak bersalah. Justru aku yang salah. Tapi, kamu tetap meminta maaf dan memelukku.

Nak, semoga kamu menjadi manusia yang berakhlak baik, jujur, Sholeh, rajin sholatnya, dan tentu saja memiliki masa depan yang jauh lebih baik dari orang tuamu, pemaaf, penyabar, hati yang bersih, pantang menyerah, bertanggung jawab, dan dijauhkan dari segala mara bahaya, fitnah dan orang jahat. 

*Sebagai pengingat*
Foto ini diambil saat kita mau pergi berenang. Yazka 5tahun, dan bunda hamil 7bulan.

1 Response to "Untuk Anak Pertamaku"

Anonim mengatakan...

Sad to read😭😭😭
Keep my sister and her family happyπŸ’πŸ’πŸ’πŸ’

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi