Berteman Bukan Hanya Melihat Sisi yang Sejalan

Ada saja hal yang tidak disukai dari dalam diri seseorang. Dalam bersosialisasi akan selalu ditemukan hal semacam ini, mungkin kamu yang tidak menyukainya, atau pun sebaliknya. Membangun persaudaraan dalam kelas. Tidak mudah membangun rasa persaudaraan antar teman, selalu saja ada ketidak cocokan, entah itu dia yang keras kepala, atau mungkin dari dalam diri kamu yang tidak bisa menerima kehadirannya. Jadi ingat masa-masa sekolah, saat jadi siswa. Iya, akan selalu menemui teman yang tidak sefrekuensi, tidak sama isi kepalanya, atau bahkan berbenturan terus mengenai banyak hal. Wataknya yang seperti itu, dan kamu yang seperti ini. Ah sudahlah.

Tidak perlu terlalu membenci, karena kelak kamu hanya akan menemui sesal di hati. Terlalu membenci, bahkan menilai seseorang buruk, tidak lantas membuatmu menjadi terlihat baik. Apa yang kamu katakan mengenai dia, bisa saja hanya karena sebatas apa yang kamu ketahui. Dan, yang kamu ketahui belum tentu kebenaran yang sesungguhnya. Yuk belajar menilai sesuatu dari sisi yang baik. Seburuk apapun seseorang, pasti ada kebaikan yang tertanam dari dalam dirinya. Berhenti menilai seseorang, karena kebencian itu akan terus mendorongmu untuk melihat semua keburukannya. Tidak ada manusia yang paling benar dan selalu benar. Semua pernah memiliki kesalahan, bahkan sekecil debu pun pasti ada. Pun dengan kebaikannya. Ingat itu.

Tiga tahun bukan waktu yang lama, isi lah waktu tiga tahun mu di sekolah dengan hal-hal baik. Menyebarkan kebaikan dan kenangan yang baik bersama teman-teman. Teman kelas adalah seperti keluarga. Dalam sebuah keluarga, tentu ada saja anak yang pendiam, anak yang nurut, keras kepala, dan selalu berbeda pendapat dengan kita. Begitu pun  di kelas, dengan seluruh siswa berjumlah sekian, apakah kamu bisa membuat isi kepala mereka, pemikiran mereka itu sama dengan isi kepalamu? Tentu saja tidak.

Persoalan-persoalan kecil dalam kelas, tidak perlu dibuat panjang bagaikan drama sinetron. Jika ada masalah sedikit, selesaikan baik-baik dan kepala dingin. Jangan sampai berprasangka. Sebagian besar dari prasangka adalah salah. Dan tentu saja, ketika berprasangka dan apa yang dituduhkan itu salah maka akan mengalir dosanya. Naudzubillah mindzaalik..

Untuk anak didikku, yuk berhenti saling menuding. Tidak ada gunanya menuding dan menunjuk orang lain, sekalipun yang kita katakan itu benar. Akan selalu ada tempat bagi pemaaf dan peminta maaf. Tidak perlu berlarut-larut dalam menggenggam masalah, lepaskan, dan itu akan membuat hatimu tenang. Cukup, kembalilah saling merangkul, saling memaafkan, saling menyapa. Karena semua itu hanya akan jadi kenangan. Kalian akan pergi dengan masa depan masing-masing. Kalian akan saling meninggalkan, dan ditinggalkan. Lupakan semua kebencian. Tidak ada gunanya. 25 tahun yang akan datang, kalian hanya akan mengenang dan merindukan masa kebersamaan, serta menertawakan masalah-masalah remeh pada pertemanan. 



0 Response to "Berteman Bukan Hanya Melihat Sisi yang Sejalan"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi