Ketika Resmi Menjadi Ibu Anak Dua


Menjadi seorang ibu susahnya bukan kepalang, memang betul. Belum saat mengandung, melahirkan, bahkan menyusui. Gak ada sekolah khusus untuk menjadi ibu, belajarnya pun setiap hari, kesalahannya selalu ada, dan selalu berusaha diperbaiki. Tapi semua dijalani dengan ikhlas dan tentu saja harus dengan waras.

Tulisan ringan ini berisi sedikit atau banyak tentang status baru, seorang ibu anak dua. Iya, Alhamdulillah saya sudah melahirkan dan dikaruniai anak kedua laki-laki, dengan sehat, selamat dan tentu saja bahagia. 

Saya pikir, kehamilan kedua akan lebih mudah, dan menghadapinya akan lebih ringan karena memang sudah pernah mengalami prosesnya saat anak pertama. Jadi, tidak akan kaget lah ya. Ternyata, kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan jauh berbeda dari apa yang dipikirkan. Saya tetap kesulitan menghadapinya. Mengandung 9bulan saja tidak mudah, ditambah dengan proses melahirkan yang tidak pernah saya duga sebelumnya, yaitu Cesar. Siapa sangka, saya yang tidak terbesit sama sekali untuk melahirkan secara Cesar, justru mengalaminya. Si manusia penakut dengan jarum suntik dan segala macam alat medis, justru dihadapkan dengan semua ketakutan itu. Menyebalkan sekali bukan.

Berawal, saat kontrol ke dokter kandungan usia kehamilan waktu itu 5bulan. Terdeteksi ada miom dengan diameter Kira2 4cm, letaknya di bawah rahim. Pasti syok dan memang gak nyangka, penyebab sakit perut sebelah kiri yang tidak berkesudahan itu adalah miom. Ketakutan mulai muncul, ketakutan tidak bisa melahirkan secara normal, karena memang letaknya yang menghawatirkan. Tapi tidak ada yang mustahil kan, jika Tuhan berkehandak bisa normal, tentu saja bisa. Berbeda jika Tuhan tidak ingin, maka kehendak itu tidak akan terjadi.

Selama proses kehamilan, berupaya selalu berpikir positif, bahwa bisa melahirkan secara normal, alami, melalui jalan yang sudah Allah ciptakan. Selalu berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan, mengajaknya untuk bekerja sama, supaya bisa melahirkan normal. Saking seringnya ngomong sama perut, anak pertamaku sampe nanya "bunda lagi apa sih? Ngomong terus sama perut". Akhirnya saya kasih penjelasan dong, emaknya bukan lagi ngomong sama perut. Tapi lagi ngobrol sama adeknya di dalam perut. Hehe

Tiba saat mellow drama dimulai, saat di rumah sakit dan si sulung di rumah mbahnya. Malam ke-2 di RS, dapat WA dari adik, bahwa si sulung tiba-tiba sesenggukan (nangis). Setelah ditanya, katanya kangen bunda. Sesayang itu sama bundanya 😭. Airmata saya pun gak tau kenapa tiba-tiba petcah saat itu juga, dada terasa sesak. Mengingat bahwa kebiasaan kita sebelumnya akan berubah, karena sudah ada anggota baru. Adiknya, yang selama ini ia tunggu kehadirannya. Sampai sellau nyium perut bundanya,. 

Tiba saat pulang, saat itu hari Minggu. Dan si sulung ikut menjemput saya di RS. Pas saya liat dia seprti menahan tangis bahagia akhirnya ketemu dengan ibunya. Pengen peluk tapi seperti ada kekhawatiran bundanya masih sakit. Akhirnya dia hanya senyum2 saja, sambil nanya "bunda masih sakit ya? Mana yang dibelah perutnya?" Polos sekali pertanyaannya. Aku langsung minta sun oleh anak laki-lakiku. Dan kami pulang bersama.
...
Hai nak, maafkan aku harus memaksamu dewasa, memaksamu mengalah. Tapi masyaallah tidak henti airmataku menetes, penuh haru dan bahagia. Tidak sedikitpun kamu menyusahkanku. Tidak sedikitpun kamu bertingkah menyebalkan di depanku. Kamu seperti tahu memposisikan diri saat ini, tidak meminta untuk tidur dikelonin, dan tidak pula diambilkan segala sesuatunya oleh bunda. Tapi seperti terluka hati ini, apakah Karna baby blues juga entahlah. Yang jelas, seperti berbeda seketika, berubah kebiasaan. Yang bahkan akus endiri masih sulit untuk membiasakannya.
..
Nak, terimakasih sudah menerima adikmu. Oia nanti kita kenalan dengan adik ya, adiknya Kaka yazka yang super lucu dan gemesin. Mashalah tabarokallah, anak-qnakku semiga menjadi anak yang baik akhlaknya, hatinya, wajahnya, ibadahnya, masadepannya. Pokoknya doa terbaik untuk anak-anakku.



0 Response to "Ketika Resmi Menjadi Ibu Anak Dua"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi