Kau, Dia Bahkan Mereka Listen To Me


Kau, dia bahkan mereka yang mungkin membaca tulisan ini. Kau, dia bahkan mereka yang bertanya tulisan apakah ini?. kau, dia bahkan mereka yang mengernyitkan kening membaca tulisan ini. Ya, ini untuk kau, dia bajkan mereka yang mengenalku, yang pernah bertegur sapa denganku, yang pernah menangis karenaku, yang pernah menancapkan duri di sekujur tubuhku terutama hati, yang pernah menendangku begitu saja dan menganggapku seperti tak berguna, yang pernah aku cabut kebahagiaannya, yang pernah mendekat kemudian menjauh, yang pernah berputar-putar menemenamiku kemudian hilang... Listen to me, kau... dia... bahkan mereka hanya boleh tau kebahagiaanku. Aku tidak akan berbicara tentang pedih lagi. Aku takan berbicara tentang sakit lagi. Aku takan berbicara tentang kemalangan nasibku pada kau, dia bahkan mereka. Aku tahu pasti kau, dia bahkan mereka sangat ingin tau kabar hidupku... Apa yang terjadi denganku, tidak lagi berhak aku memberi tahu. Kau hanya akan tahu aku bahagia, itu saja. Dan, semua akan menganggap bahwa aku bahagia.

Bukan lagi tentang aku yang menangis, bukan lagi tentang aku yang terjatuh dan bukan lagi tentang aku yang terus merangkak kemudian berlari mengejarmu di atas pecahan kaca, di atas kerikil-kerikil yang manis sekali mencipta luka di kaki. Aku akan tersenyum, aku akan tertawa, aku akan lupa... dan aku menyebutnya nikmat yang nikmat. Allah, aku tidak mengejar keindahan ciptaan-Mu tapi aku akan mengejar Pencipta keindahan itu, bahkan tanpa aku berusaha mengejar dengan cepat, KAU sudah lebih dulu mendekat dan mendekap... Hangat peluk-Mu. Aku melepaskan semua yang bukan milikku, apa yang aku rasa biar aku titipkan pada-Mu, sekarang aku hanya butuh senyumku, tawaku dan membuat hidupku lucu dengan kekonyolan-kekonyolan yang mereka (di sekelilingku) lakukan. Aku tidak akan lagi terlihat seperti pengemis, yang terus saja menadahkan kedua tangan meminta belas kasihan makhluk-Mu. Aku akan bungkam, aku akan mulai berandiwara untuk menahan segala yang aku genggam. Biar aku genggam sendii, biar aku simpan sendiri, sampai ENGKAU mengambil dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah.

Ah, serius sekali topik pembicaraan pagi ini. Tapi gak ada salahnya kan? ini loh namanya menulis, tuangkan uneg-uneg, tuangkan sesak di dada, sesak di kepala dengan tulisan. Cacat psikologimu akan semakin berkurang, ya aku akan melakukan ini terus dan terus, menulis adalah kebutuhan. Dan aku membutuhkan menulis untuk menjaga emosi hati. Menuliskan hal positif dan takan ada lagi kata berat menjalani hidup, tulisan positif itu seperti nyawa, dia memberi tambahan nyawa untuk tetap bertahan. Hidup ini memang berat, tapi bawa lucu aja lah. Kita hidup bukan untuk apa-apa pada akhirnya kita akan terbujur kaku, tanpa membawa apa-apa, entah seperti apa kita dikenang, masih diingat atau dilupakan. Aku akan terus mengingat pesan seorang bapak berambut pirang dan hidung mancung itu, beliau bilang "Allah menyuruh kamu hidup itu karena dua; patuhi perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Tujuan kita cuma satu, Allah."

Selamat pagi... Semangat pagi... ceirakan hari, bahagiakan hati, karena hari ini akan di rindukan di hari-hari yang akan datang, karena hari ini akan jadi kenangan. :)
Kau... dia... bahkan mereka hanya akan tau aku bahagia, hanya akan mengerti dan menyangka aku bahagia dengan hidup yang aku dapatkan. Itu cukup baik menurutku, semoga tertular virus membahagiakan diri sendiri. Mari kurangi mengkonsumsi (banyak) mengeluh, nikmat Tuhan itu banyak sekali, kita sangat bodoh jika masih saja mengeluhkan pemberian-Nya. Menerima dengan hati dan belajar ikhlas atau mencaci ketetapan-Nya? pilihannya hanya dua, silahkan memilih. Semoga bermanfaat dan menyemangati anda semua, keep spirit, keep smile. Usah lagi takut gelap, usah lagi takut berjalan sendirian karena Allah nggak akan ngebarin hamba-Nya berlama-lama seperti itu. begitu kan, Allah? ^_^
Janji Allah tidak pernah ingkar *kunci yang sangat manis.

0 Response to "Kau, Dia Bahkan Mereka Listen To Me"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi