Tips Menulis Ending Sebuah Cerita

Biasanya dalam membuat cerita, yang paling sulit adalah pada saat menentukan ending atau akhir dari sebuah cerita. Bukan hanya bagi penulis lawas, tapi justru bagi penulis baru ini sangatlah sulit. Tentu kita tidak ingin karya kita endingnya biasa-biasa saja, pastilah berharap pembaca menangis/bahagia bahkan terjebak ketika mengetahui akhir dari ceritanya.

Berikut saya rangkum tips-tips menulis ending ketika saya berguru dari para senior penulis di grup online komunitas penulis.

Seorang yang sedang membaca sebuah cerpen mengakhiri membaca dengan keluhan: “Sudah kuduga, kisahnya akan berakhir seperti ini. Basi!”

Secara teori, ada dua macam teknik mengakhiri kisah, yaitu dengan Open Ending (Ending Terbuka) atau Close Ending (Ending Tertutup).

Namun dari pengalaman membaca dan menulis, saya menemukan akhir cerita yang sepertinya menggantung (terbuka), tapi sebenarnya tidak, karena meski pun cerita diakhiri dengan tanda tanya, jawabannya sudah sangat gamblang di dalam cerita. Pembaca awam sering terkecoh dengan model ending seperti itu, dan menganggapnya ending terbuka, padahal tidak.

Berikut ini beberapa tips dan trik menulis ending cerita:

1. Ending harus menjaga keterkaitan dengan konflik yang dimunculkan di awal cerita dan tetap dalam koridor kausalitas (sebab-akibat).

2. Ending yang tidak logis atau terlalu mendramatisir sama buruknya dengan ending yang memakai ‘teori mati’, yaitu menggampangkan ending dengan mematikan tokoh, atau mengakhiri semua kisah dengan bahwa ternyata semua hanya mimpi.

3. Buatlah akhir yang memiliki kekuatan suspense (kejutan) yang membuat pembaca tersedot emosinya untuk terpesona, terharu, marah, gembira, heran dll. Menyiapkan kejutan pada akhir cerita, menghindari membuat akhir cerita yang mudah ditebak.

4. Penulis punya pilihan untuk mengakhiri kisahnya secara mendadak atau pelan-pelan berakhir (fade out). Tiba-tiba selesai akan menaikkan derajat kejutan, sedangkan menurun pelan-pelan sampai selesai akan membuat emosi pembaca lebih tertata dan larut di dalam kisah yang dibacanya.

5. Jika Open Ending menjadi pilihan, perlu diingat bahwa pendekatan Open-Ended adalah mengajak pembaca bukan hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada proses pencarian suatu jawaban di dalam kisah yang telah atau tengah dibacanya.

6. Jika Close Ending pilihanmu, jangan biarkan pembaca meraba-raba dan menebak-nebak setelah selesai membaca. Pastikan konklusi atau kesimpulan di akhir cerita sangat memuaskan, akan tetapi juga tidak mudah ditebak sebelum kisah dibaca tuntas.

Ending yang mengesankan akan selalu diingat oleh pembaca. Bahkan setelah lama mereka selesai membaca, kenangan akan cerita tersebut tetap terpatri di dalam memori.

Seorang yang sedang membaca sebuah cerpen mengakhiri membaca dengan : “Wow! Kereeeen ...!”

0 Response to "Tips Menulis Ending Sebuah Cerita"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi