Anak Juga Manusia

Seringkali kita beranggapan bahwa anak harus mendengarkan kita. Padahal, anak juga butuh didengar.
Pernah kah kita marah-marah pada anak? Mungkin saat mom baru selesai menyapu, lalu anak kesayangan kita dengan tingkah menggemaskannya kembali mengotori lantai dengan menyusun mainan sampai membentuk kereta api, atau mainan yang sudah rapih disimpan di kotaknya kembali berserakan di lantai. Tentu saja, kalau nggak sabar-sabar banget pasti mom udah teriak-teriak mulu liat tingkahnya. Padahal anak usia segitu emang lagi seneng banget mainan. dan dia belum paham betul apa yang salah dan seharusnya tidak dilakukan. Bahkan anak yang sudah usia masuk sekolah dasar pun, sering melakukan kesalahan, kelalaian, apalagi balita.
Tapi seringnya kita lupa, memarahi anak bisa berdampak buruk pada kehidupannya. Saat kita memarahinya, akan terekam dalam otaknya bahwa cara menasehati itu dengan marah-marah. Dan itu akan dilakukannya juga saat ia kesal dan kecewa atas tindakan orang yang ia temui, bisa juga terhadap temannya sendiri. Wah, tentu saja kurang baik ya.

Padahal, saat kita salah atau marah. Anak yang akan meminta maaf, sekalipun sudah dimarahi ibunya tetap saja anak akan mencari saat kita nggak ada. Seharusnya justru kita yang belajar dari anak, bagaimana ia memiliki hati yang amat baik dan tulus. Masih mau memaafkan ibunya, padahal lima menit yang lalu baru saja kita marahi.
Terkadang kasihan saat anak kita marahi, selesai marah tentu saja hati kecil kita seperti menyesal bahkan menangis dan menyalahkan diri sendiri, kenapa melakukan hal itu. Tidak seharusnya seorang ibu memarahi anaknya dengan cara yang terlalu keras. Saat anak melakukan kesalahan, dan kita marah. Mungkin anak tersebut akan menangis, kecewa tapi ia tetap saja memaafkan. Dan memeluk ibu, seperti biasanya.

"Maafin adek ya bu, adek janji nggak akan berantakin mainan lagi"

Duh, hati seorang ibu mana yang tidak luluh mendengar buah hatinya meminta maaf seperti itu. Seperti disiram air saat kering, seketika hati dan pikiran menjadi sejuk. Mudah sekali seorang anak meminta maaf. Tapi ibu, karena lelah seharian mengurus rumah tangga justru anak menjadi pelampiasan kemarahan serta kelelahan kita. Saya pun sama, sedang belajar mengurangi volume suara saat anak melakukan kesalahan dan membuat kita kesal.

Mom, kita sama-sama belajar. Anak selalu memaafkan kesalahan kita, sekalipun kita marah. Anak tetap mencari dan memeluk. Padahal, anak sedang belajar dan seharusnya kita dapat mengajari dengan cara yang baik. Belajar untuk mengajar. Semoga bisa, ya..



0 Response to "Anak Juga Manusia"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi