Pentingnya Kebersamaan



Daripada plonga-plongo nggak jelas, mending nulis sesuatu yang manfaat. Mungkin ada ibroh atau hikmah yang bisa dicomot.. :p. Kali ini saya ingin mencoret-coret blog tentang kebersamaan. Pentingnya kebersamaan. Kebersamaan dalam keluarga, tim kerja, teman, sahabat, atau lainnya. Kita pernah merasa sepi?, sunyi?, bahkan berpikiran bahwa dunia ini terlalu kejam sebab membiarkan kita terus mendalami jejak luka maupun duka. Coba deh tengok keluarga, kerabat, sahabat di belakang kita, pasti akan menemukan sebuah arti kehadiran yang tidak sekedar datang lalu pergi.

Seperti saya yang tidak mungkin menghabiskan hari-hari dengan kesendirian. Butuh teman untuk merenggangkan syaraf tegang sebab beban. Butuh cantiknya suasana keluarga untuk sejenak melupakan moment yang melarutkan kita pada duka. Butuh keramaian untuk memanipulasi kesedihan, ya meskipun efeknya tidak lama tapi molekul-molekul positif yang dihasilkan itu cukup baik bagi isi tempurung kepala yang sedang tegang.

07 April 2012

Hai… ^_^
Kenapa lagi-lagi saya menulis tentang tanggal tujuh April, karena memang momen-momen penting, cerita seru tepat tanggal tujuh ini belum usai. Alias masih panjang. Bahagianya saya pada tanggal tujuh adalah karena pada tanggal ini OVJ datang ke Kota Cirebon?, bukan. Bukan karena ini intinya. Bahagia khusus yang tak terlupa adalah karena pada hari ini kembali saya bertemu dengan Nona Lemot Herni, Miss Tomboy Tia (tapi sekarang lumayan feminim), Neng Jutek Maya, Si sipit Jijah, dan Mpok kalem adem ayem Shoim.  Mereka adalah bagian dari hidup saya, *beh lebay. Tapi memang bener kok, mereka adalah teman-teman seNAMPAN, seSAJADAH, seKAMAR, seNASIB, sePERJUANGAN, sePONDOK, seKASUR, seBANTAL, dan se-yang lainnya. Karena itu saya mengistimewakan mereka, dalam artian bahwa mereka masuk dalam kategori orang-orang memelas, maaf maksud saya orang-orang yang amat saya sayangi, mereka masuk dalam ketegori orang-orang yang saya rindukan, mereka masuk dalam daftar keluarga besar saya… #bangga loe ya jadi sodara gue.

Haru sebenarnya bertemu mereka lagi, meskipun kurang lengkap karena ada beberapa yang tidak bisa hadir. Semenjak meninggalkan kampung santri ter-love rasanya belum pernah kita kumpul pas sembilan orang. Pasti ada beberapa yang tidak terlihat batang hidungnya sama sekali, sekalipun di dunia maya, nggak ada!.

Kebersamaan yang lekat, sangat saya rindukan. Resah, gundah, sedih, pilu sejenak hilang manakala saling bercerita tentang perjalanan hidup selama tiga tahun berpisah, manakala lelucon bergemuruh meramaikan kamar di penjara suci, manakala kembali mengingat masa nakal, bandel, aneh, baik, nurut, takut, stress, frustasi selama jadi santri. Ya, kegugu.

Ba’da Ashar kita ramai menulusi jalan-jalan yang dulu kita lalui sepulang sekolah. Kadang tercengang, banyak perubahan. Kadang tertawa geli sebab jalan itu memiliki arti tersendiri. Sampai kita di makbaroh, beramai-ramai memenuhi pemakaman, ziarah. Indahnya jadi santri, dekat dengan alim ulama, orang-orang berilmu.

Ba’da Isya seluruh alumni dikumpulkan pada satu mushola, alumni antri Al-Inaaroh, menyambung kembali persaudaraan, kesatuan diantara kita. Berhubung saya masih malu-malu menatap satu persatu, apalagi di tengah kita ada Ustadz, jadi larak-lirik deh sebagai ajang menyamarkan penasaran (Kok sekarang kurusan?, kok sekarang dia gemukan?, kok tambah item, tambah putih, dan bla-bla-bla), iseng banget kan gue. Banyak yang berubah diantara mereka, dan mungkin mereka pun sama jika melihat saya. Kumpulan alumni malam ini termasuk lama, padahal mata saya sudah sayupsayup, ngantuk. Teng tong! Jam sembilan malem… Huaaah ingat sesuatu, nggak jadi ikut reuni kelas *masih kumpulan, jalanan juga padet.


08 April 2012

Good Bye sahabat, hati-hati di jalan. Don’t forget me, aja kelalen isun, aja ketemu maning… maksud saya aja bosen ketemu maning. Astaghfirullahal adziiiiiim…..lupalupa ada yang ketinggalan, Ami Jamilaah… :D
Ami, dia juga sahabat saya. Sangat dekat. Meskipun kadang nyebelin, males diajak melakumelaku, okelah saya maafkan. Hahaha

Bangun tidur, es em es masuk… wow dari Ami, ngajak ikut reuni kelas, jiarah, lalu makan-makan di pemancingan… *langsung berpikir bahagia.
Putar lagi ke pagi sebelum sahabat saya pada kembali ke tempat masing-masing. Sebelum pulang kita sempetin foto-foto layaknya model majalah, tapi teteup kepuasan tersendiri. Yup.

Next,
Longak-longok mencari seseorang yang “…”, ternyata nggak ada diantara mereka. Usut punya usut, dengar samar mendengar dia udah terjun bebas ke tempat asalnya, beberapa menit yang lalu sebelum saya datang. Kecewa!, tragis!, miris!, sedh!, sesak!, GALAU!. Kamseupay? Bodo amat!. Okelah, meskipun dia nggak ada teteup keramaian mereka lumayan menghibur hati yang lagi kalem dengan kegalauan. Sebab mereka semua yang kembali membuat saya tersenyum. Terimakasih, ya.. :)
Pertemuan kita kali ini rame-rame mancing dan makan ikan, seruuu.
Karena mereka adalah sebagian profil menarik yang saya sisipkan dalam memori card, meskipun nanti kapasitasnya penuh, tetap diantara sesaknya itu pasti ada mereka. Karena mereka adalah bagian dari saya. Mereka adalah tokoh-tokoh dalam luapan tinta saya. 




Moment 07-08 April 2012











Nb : Ada yang kurang... sesuatu yang belum sempat tersampaikan..

0 Response to "Pentingnya Kebersamaan"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi