…Satu Hari Bersama Kenangan…
Kembali ke tempat ini sepertinya
mengembalikan Saya ke putaran waktu delapan tahun yang lalu. Hahaha ya… Ini
sungguh fantastis, bertemu dengan orang-orang di masalalu, berpelukan dengan
memori masalalu, bercengkrama manis dengan kenangan. Ya, saya kembali ke tempat
yang bukan hanya berisi berjuta atau bermilyar kenangan di dalamnya,, tetapi
sampai ‘tak terdefinisi’ seperti ketika menghitung bintang di langit atau bulu-bulu
pada binatang seperti kucing dan juga macan.
Hellow kenangan,, nampaknya saya
sudah sangat bersahabat denganmu. Terang saja, baru saja menginjakkan kaki di
tempat ini, napas saya sudah tak karuan, dada semakin sesak, ingin segera
berbaur menetralkan kerinduan. Hahaha… Ya, setiap langkah yang saya gerakkan di
tempat ini selalu menyisakan cerita yang juga memiliki kenangan sendiri, manis
maupun pahit. Tentang kegagalan, perjuangan, tangisan, cinta, maupun
persahabatan. Indahnya dulu…
Oia,, ada yang lebih membuat
dadaku tercekat, pikiranku tersendat dan tak mau bergerak ketika pandangan
berhenti pada sosok laki-laki yang tak begitu jauh terlihat dari pandanganku.
Ya, dia orang yang pertama kali saya kagumi selama menyandang status sebagai
Santri. Dia tetap tampan bahkan semakin tampan, dia tetap menarik bahkan
semakin menarik, dia tetap ramah, dia tetap tersenyum, dia tetap mengagumkan.
Hahaha… Dan, kembali hatiku berteriak ‘Wooow!!’ ketika ada anak laki-laki kecil
berusia sekitar 3tahun menghampirinya. Yap ,
itu adalah anaknya… Dia sudah menikah dan memiliki anak. Pantas saja dia makin
tampan dan menarik, badannya semakin terlihat berisi padahal dulu sangat kurus
(tapi tetap menarik). Saya sangat bahagia bisa melihatnya lagi, Suwerr! Apalagi
melihat anaknya yang tampan dan seperti bule,, mirip sekali bapanya… Siapa tau kan kalo nanti saya
punya anak cewek bisa deket sama anaknya. Hahaha *otak kriminal.
Duuh…. Betapa Saya merindukan
tempat ini, hal-hal kecil di tempat ini, semuanya tentang saya di tempat ini.
Perjuangan, pengorbanan yang tidak hanya dilakukan satu atau dua kali. Ya,
karena Saya sadar hidup di tempat ini sebagai ‘Saya’ itu sangat tidak mudah.
Akhirnya, dengan ridho Allah SWT dan orang-orang yang menyayangi Saya, saya
bisa menyelesaikan semua dari Nol waktu hingga banyak waktu. Malah sekarang,
saya merindukan masa-masa itu. Betapa indahnya 6 tahun hidup di tempat ini,
berbaur dengan banyak manusia yang terdiri dari keunikan karakternya
masing-masing, dan pertama kali saya memiliki perasaan yang ntah apa namanya
saya tidak mengerti terhadap laki-laki, dan sekarang? Ketika saya merasakannya
lagi pada sosok yang lain, ntah bagaimana dan dimana berakhirnya, saya tidak
bisa dan tidak ingin mengatakannya.
Cukup Allah yang mengindahkan kisah dan
hati saya. Kelak akan saya kabarkan jika akhirnya bahagia dengan dia yang sekarang
(?), siapalah laki-laki yang bisa menundukkan hati saya?, rahasia di dalam
rahasia. Cinta selalu jadi pemenang, tidak pedulia bagaimana caranya, dia
selalu mementingkan keinginannya, padahal hati manusia yang ia tempati sudah
merasa kelelahan. Tapi, Tuhanku sangat pintar dalam mengatur semuanya… itu cara
Tuhan menyayangiku, sebleum aku benar-benar kembali di pelukan-Nya.
0 Response to "Satu Hari Bersama Kenangan"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi