Kejutan yang Disukai Wanita

Aku suka kejutan, bahkan sangat menyukai kejutan. Aku ingat sewaktu masih dengan dia yang sangan special dan selalu hadir menemani hari-hari suka dukaku, waktu itu dia berulang tahun dan beberapa hari sebelumnya aku dengan sepupunya sepakat untuk menjebloskan dia ke jurang yang tidak semestinya. Ya, aku membuatnya panik, bahkan sampai saking paniknya, saking kesalnya, saking galaunya *mungkin, dia membanting handphone.... ahahaha waktu itu lucu sekali, aku sering ketawa sendiri kalau ingat hal itu. Sebegitu paniknya dia ketika mendengar aku sakit, mendengar aku dirawat, mendengar aku kritis. *maafin aku ya :)

Kemudian tepat di hari ulang tahunnya, pagi-pagi sebelum dia berangkat ke kantor langsung menelponku, "Bundaaa.... nyebelin!, hmm sekongkol rupanya sama eza. Makasih sayang, kadonya udah nyampe, Ayah seneng banget, langsung yah bawa ke kantor nih... :* "

Aku tertawa bahagia, kemudian akupun berkata sesuatu lagi, "Maaf ya, Yah. Nda belum bisa ngasih lebih... sederhana, semoga bermakna. Jaga baik-baik ya, buku sama gantungan kuncinya. sekali lagi, happy birthday sayaaang... ati-ati di jalan, ya." Itulah satu momen terpenting, terbahagia yang aku rasakan waktu itu. Aku memberi dia kejutan, kado kecil, sangat sederhana memang... cuma buku catatan selama aku menyulam kisah cinta dengannya, dan sebuah gantungan kunci berwarna biru langit yang terbuat dari kain phannel, tertulis satu nama yang berarti dua, aku dan dia.

Masih banyak moment-moment penting yang terlewati untuk aku tulis, salah satunya lagi sewaktu dia bersedih, aku suka sekali merekam suaraku. ya, suaraku sengaja aku rekam, entah aku membacakan puisi atau sekedar bercerita pendek tentang aku dan dia, kemudian aku kirimkan ke dia. Syukurlah, itu cukup membuatnya tersenyum, cukup menghibur dan dia selalu menyukai kejutan-kejutan kecil yang aku kasih. Aku memang menyukai kejutan, terutama memberi kejutan pada dia yang kusayang. Hey, aku sedang menumpahkan moment-moment penting diantara kita. Moment berharga yang tidak pernah aku lupa. Aku juga pernah mengirim surat untuknya. Ya, tepatnya surat cinta. *itung-itung mengingat jaman dulu sebelum ada hendpon.

Aku sengaja mengiriminya surat, dan tidak pernah memberi tahu sebelum surat itu dikirim, tahu-tahu dia langsung menelpon... "Jeleeeek...", dan aku tertawa terbahak atau bahkan cengengesan menanggapinya, sampai kehabisan kata-kata dia cuma bilang "jeleeek".

Masih disimpankah kejutan-kejutan kecil itu sampai kini?, aku di sini masih berharap dia menyimpannya. Seperti aku menyimpan kejutan-kejutan berharga darinya. Mungkin, suatu hari Tuhan menyatukan kita lagi, mungkin saja ingatan kita kembali menyatu pada satu tujuan dan harapan. Mungkin saja.

Aku menyukai kejutan.

Aku sangat suka diberi kejutan, aku sangat suka memberi kejutan. Ya, setiap kali memejamkan mata pada malam hari selalu berharap bahwa Tuhan memberiku kejutan dengan menghadirkan dia di hadapanku. Bukan mimpi lagi, tapi nyata.

Tulisan-tulisan tanganku apa masih kau menghafalnya?, setiap lekuk khas tulisanku masihkah kau ingat?, ingin tersenyum aku mengingatnya. Kejutan tak terduga yang salah satu Tuhan berikan kepadaku adalah dengan mengenalmu, dekat denganmu dan kehilanganmu. Sekali lagi aku memejamkan mata yang sudah basah penuh airmata, "Tuhan, satukan kita lagi... pliiiis." #maksa banget do'anya hahaha :D

Aku suka kejutan

Aku suka kejutan

Aku suka kejutan

Sejak itu

Sejak itu

Sejak itu

Sayang... apa kau dengar aku memanggilmu? (cinta memang ngebuat orang jadi lebay.... >_<)

Tweet