Malam ini aku merindukanmu. Ya, hampir setiap malam buku ini penuh bercerita tentang kamu, tentang kerinduanku, tentang angan serta inginku. Entah sampai kapan rasa ini tetap mandek hanya sampai hati, tanpa menyulapnya jadi nyata. Hampir setiap menit aku membuka kunci hape berharap ada pesan atau panggilan dari kamu. Tapi, tak ada. Tak. Ya begitulah, aku tak ingin terus memulainya terlebih dahulu. Bukan aku gengsi atau egois, hanya ingin menegaskan bagaimana kamu tanpaku. Dan, pada faktanya kau tetap bergeming. Meskipun aku hilang.
Aku mau tetap kamu, bukan yang lain.
Namun, kadang akupun berpikir beberapa kali untuk mengatakan hal ini. Ya, tak
mungkin aku memutuskan semuanya sendiri. Memang, aku begitu ingin bersamanya.
Memang, cinta ini membuatku ingin dekat bahkan selalu dekat dengannya. Memang,
partikel-partikel rindu ini semakin membuncah seiring bergulung-gulungnya ombak
waktu. Namun, sekali lagi “Aku tak bisa berbuat banyak. Aku tak mungkin memaksa
dan terus memaksa dia tuk selalu mendampingiku. Aku memang membutuhkannya dan
pasti sangat bahagia ketika bisa berdampingan dengannya. Tapi, mungkin akan
lebih membahagiakan dia ketika aku membebaskannya. Cinta itu bukan paksaan tapi
perasaan. Pada hakekatnya jika memang dia cinta milikku maka suatu saat di
ruang waktu yang berbeda ia akan kembali padaku.”
Ah, bicara lagi soal cinta, soal rasa,
soal hati. Sampai kapanpun takkan ada habisnya. Ya, tapi aku menyukainya.
Bahkan mengulangnya lagi dan lagi. Setiap malam, setiap waktu, di tempat
tertentu yang hanya aku. Ketika aku merindukannya bahkan sampai mataku basah,
dadaku sesak, tenggorokanku sakit menahan banyak kata yang tak boleh kuucap,
aku selalu meraih buku dan pulpen. Dan, semua yang tak sempat aku sampaikan
melalui bibir yang bergetar menahan tangis, sudah tergantikan melalui tinta di
buku ini. Saksi diam atas semua yang terjadi padaku. Tentang letih, kisah
kesah, keseharianku yang norak, mengharukan, menyedihkan, menyebalkan, semuanya
ada. Tanpa seorangpun tau, kecuali aku.
Hmm…
Cinta, rindu, cemburu… ketiganya
memiliki keterkaitan dan sangat saling berpengaruh. Ketika kita mencintai seseorang, senantiasa kita akan
selalu merindukannya. Dan, ketika
orang yang kita cintai berdekatan dengan seseorang yang lain atau sekedar
membicarakan yang lain, dada kita akan bergemuruh, pikiran kita menjadi tak
menentu, sebuah ledakan kecil yang berharap didengar, yang bunyinya “Kau tau?
Aku cemburu mendapati semua itu.”
Hey, tadi kan aku lagi bicara tentang rindu, kenapa
jadi melebar kesana-kemari? Ah, aku ini kadang memang aneh. Iya, malam ini aku
sedang merindu, mendamba seseorang yang entah. “Entah” maksudku itu, entah ia
merasakan sepertiku atau tidak, entah ia ingat aku atau tidak, entah ia sedang
apa di sana, entah ia masih mengharapku seperti aku mengharapnya atau tidak,
entah ia tidak dengar suara hatiku yang sangat lirih atau ia hanya mendengar
suara berisik angin malam, enath. Ingat lagunya marcell yang judulnya tak kan berubah? Aku suka banget
lagu ini…
Yuk kita nyanyi
bareng, galau bareng, mumpung udah malem jadi situasinya super mendukung.
Begini
lagunya :
Masih
ada perasaan yang tak menentu di hati
Bila
ingat sorot matamu yang kurasa berbeda
Oh janganlah terjadi yang selalu kutakutkan
Beribu
cara kan
kutempuh
Oh cintaku kumau tetap kamu
Yang
jadi kekasihku
Jangan pernah berubah
Selamanya
kan kujaga
dirimu
Seperti
kapas putih di hatiku
Takkan
kubuat noda
Bayangkanlah
kedua matamu
Bayangkan
aku di sisimu
Yang berwarna itu kata-kata yang aku
suka…
Oh janganlah
terjadi yang selalu kutakutkan (Ya, kau mungkin mengerti maksud
kata-kata ini, “yang selalu kutakutkan”)
Oh cintaku kumau
tetap kamu Jangan pernah berubah (Jangan pernah berubah, tetap kamu dan
aku)
Hemmmm so
iye banget… hihihii. Sampai nanti lagi ya, cukup nulisnya sampe di sini dulu,
semoga suka dan bermakna. Jadi pada intinya, “Sebenarnya hatiku selalu mencintaimu hanya saja kutak selalu
mengatakannya padamu. Tapi mengatakannya lewat tempat ini, tempat yang banyak
berisi kata, penuh makna. Meski hanya untuk aku sendiri.”
0 Response to "Makna Lagu Lawas Marcell - Jangan Pernah Berubah"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi