Mengapa Dia Kini Berbeda?

Saya tidak melihat dia yang dulu. Sebagaim pun juga saya mengindahkan keinginan saya, dia tetap bukan dia yang di sana. Dia... dia sudah jauh bereda. ya, lagi-lagi saya harus belajar memperbaiki rima di hati saya. Sekali lagi saya harus mengatur naik-turun nada di dada saya. Pelan-pelan saya harus melepaskan jeratan di leher dan dada saya yang sudah mencegah napas saya lepas dengan mudahnya.

Ya, malam ini saya menulis dan habis dalam airmata... terserah saja, tapi tolong biarkan saya menikmati ruang sunyi ini. Kalau kau hadir cuma untuk sekedarnya saja, saya harap jangan hadir dulu. Saya masih sayang dan mungkin sulit melupakan semua yang kita lewati. rasanya nyeri hebat menyerang kepala saya... cinta tidak seperti ini, kan? tapi kenapa ini terjadiiiii..???

:'(

Night ...

2 Responses to "Mengapa Dia Kini Berbeda?"

Unknown mengatakan...

salam kenal ya mbak.. :)

Iim Muhimatussalamah mengatakan...

Salam kenal juga ya... terimakasih udah mau berkunjung ke blog saya :)

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi