Pengertian Aku


Kabar itu mengejutkan aku. Ya, betapa tidak? baru kemarin kita saling mengungkap uneg-uneg di hati, baru kemarin kita memutuskan untuk saling menahan diri, pasrah pada-Nya. Kemudian, selang satu hari, kabar pedih menghampiri. Maaf... aku tidak bisa pura-pura mampu menjauhimu. Aku sadar, aku paham... aku bukan lagi siapa-siapa. Mungkin aku bukan orang yang selalu ada buatmu, aku bukan orang yang terpenting buatmu. Tapi jujur, rasa ini masih ada untukmu. Ketulusan untuk senantiasa mendampingi ini masih terpatri di hati. Entah mengapa aku tidak bisa membohongi perasaan ini, ya sekali lagi tidak bisa aku berpura-pura mampu jauh dari kamu.

Aku sadar, mungkin kamu sudah tak ingin lagi denganku. Mungkin kamu sudah tak lagi mencintaiku seperti dulu. Tapi, jujur aku tulus melakukan ini untuk laki-laki yang aku sayangi, laki-laki yang dulu aku cintai bahkan sampai ini. Aku tidak bisa menceritakan ini, aku tidak bisa terus-terusan mengatakan bahwa aku masih sayang, bahwa kau masih cinta, bahwa aku masih ingin bersama, tapi semoga suatu hari ini kamu menyadari bahwa ada aku yang selalu menyimpan kamu di hati. Bahwa akulah perempuan itu... perempuan yang selalu mengganggumu dengan pesan-pesan sepele, dengan celoteh garing, bukan apa-apa... hanya ingin selalu dekat. Itu saja. Tapi... aku menyadari lagi tidak mungkin memaksamu, ya aku menyadari itu. Selagi aku masih mempertahankan kesetian ini, selagi aku mampu bertahan dengan kesabaran ini, aku akan tetap pada keyakinanku... ya, sampai nanti. Sampai kamu menyadarinya sewaktu kamu belum berdua dengan yang lain, atau bahkan setelah kamu berdua dengan yang lain kamu baru menyadari perasaanku #hhaha aku selalu seperti ini.

Hey... jangan takut aku sedih, jangan takut aku terluka, jangan takut aku menangis... aku sudah ramah dengan semua itu, aku lebih memilih kebahagiaanmu. Ya, akhir-akhir ini aku tidak enak makan, tidak enak tidur, tidak enak melakukan aktifitas apapun. Aku masih khawatir dengan keadaanmu. Ya, kamu pasti lagi down banget... AKu berusaha menyemangatimu, aku berusaha menjadi pelawak lucu di hadapanmu dengan harapan bahwa kamu kembali ceria, kamu tidak sedih lagi, tidak murung lagi. Jujur... aku menangis menuliskan semua ini, menulis ini bukan di rumah, bukan di kampus, ini di warnet... ya, sepulang kuliah aku mampir ke warnet cuma buat numpahin uneg-uneg di hati. Aku sakit memendam semua ini sendiri... Hey, kamu tetep semangat ya! jangan sedih lagi... Allah mengambil sesuatu darimu karena Allah akan memberi yang lebih lagi dari apa yang sudah DIA ambil. percaya pada Allah, berbaik sangka ya.. aku tau ini tidak mudah, tapi aku yakin kamu laki-laki yang hebat. kamu orang yang kuat, pantang menyerah... aku selalu kagum denganmu tentang ini. tentang pandanganmu terhadap hidup, tentang pandanganmu terhadap takdir Allah.

Ayah... aku canggung memanggilmu dengan panggilan Mas. Aku merasa ganjil setiap kamu memanggilku Dik. tapi, nggak apa-apa kok... yang penting kamu bahagia. Itu saja. Umi pasti tersenyum mlihat putranya bisa sekuat dan setegar kamu. Ayah, bunda sayang ayah. Jatuh itu pasti, bangkit adalah pilihan. keep spirit..!!!!
Aku janji, akan serius dengan karirku.. aku akan buktikan bahwa karyaku bisa mejeng di media cetak, di majalah, koran atau bahkan aku bisa membukukan draf-draf novel yang selama ini aku simpan. Itu sebuah janji, bukti bahwa aku masih memiliki hati untukmu. Semoga aku bisa memenuhi janjiku ini secepatnya.
Sekarang, pokoknya harus semangat!!! jangan sedih lagi, ya... semoga segala urusannya bisa segera diselesaikan, diberi kesehatan, dan selalu sabar. AKu bingung harus menghibur dengan cara apa, tak usah bertanya kenapa... pasti kamu sudah paham jawabannya ;)
jika kamu membaca ini, semoga bisa tersenyum kembali... memandang cerah dunia seperti pagi hari. Sejatinya, aku tidak pernah mau pergi. Ingat, ya. Aku tidak pernah mau pergi, aku tidak pernah bisa pergi. Aku selalu ada. Aku selalu melihatmu, aku selalu mendampingimu, cuma kamu tidak menyadari semua itu. dan, aku hanya bingung harus dengan bagaimana menunjukkannya padamu... ^_^


With Love
"Bunda"

1 Response to "Pengertian Aku"

si-wel mengatakan...

semoga mas-masnya baca tulisan ini, amin :D

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi