Dear Allah

Bismillahirohmanirohiim...
Dear Allah,

Allah, aku menuliskan ini pada ruang dan kondisi hening, meresapi kata demi kata sedemikian pikirnya. Tiba-tiba setes air membasahi pipi kanan, jemariku langsung mengusapnya dan setelah berhasil airmata ini diusap lagi-lagi airmata menetes membasahi pipi kiri. Berkali-kali jemariku bekerja menyapu tetesan airmata, namun hanya dengan hitungan detik ketika dada ini kembali sesak, aku kembali mengaduh, aku kembali menangis. Ya, mataku lagi-lagi basah, hidungku mampet, tenggorokanku sakit menahan untuk tetap diam tak bersuara.

Allah, berkali-kali aku berbuat dosa, berkali-kali aku menyakiti-Mu, berkali-kali pula aku menikam hati-Mu dengan kelakuan-kelakuan jelekku. Tapi, setiap kali aku enangs meminta maaf Engkau senantiasa memaafkanku, bahkan Engkau dengan ringan hati merengkuhku, menenangkanku. Maafkan semua dosa dan kesalahanku. Aku tidak memiliki apapun di dunia ini, aku takkan berarti apa-apa di dunia ini, aku takkan bisa kuat berpijak di tempat ini, kecuali karena-Mu. Engkau sangat baik... bahkan Engkau rela melihatku berucap cinta dengan yang lain, dan Engkau masih rela memaafkanku. Allah, aku ingin selalu dipeluk-Mu.
Seiring berlalunya jarum jam kotak di dinding rumahku, berlalu seperti itu juga usiaku. Semakin dekat dengan kemtian, dan aku akan menyandang jabatan Alm. Allah, apa aku bisa baik di akhir hidupku?, aku rasa belum memiliki bekal yang cukup banyak untuk memasuki syurga-Mua. Aku banyak berdosa. Ya Allah, tenangkan aku.

Dear Allah,
Semoga Engkau membaca tulisanku ini, ya. Aku harap Engkau membalas tulisanku secepatnya, aku rindu, aku ingin kembali kuat ketika membaca tulisan-Mu, kembali tersenyum ketika membaca petunjuk-Mu. Allah, coba lihat mataku sangat basah... aku tak kuat membendungnya supaya tak jatuh. Semakin aku menahannya, airmata ini justru semakin kuat mendorong pertahanan dan akhirnya mengalir membasahi pipi.
Jika nanti aku dipanggil lebhi dulu oleh-Mu, semoga kedua orangtuaku, adik-kakakku, teman-temanku, sahabatku, saudara-saudaraku, dan semua yang mengenalku, yang menyayangi dan kusayangi bersedia memaafkan semua kesalahan-kesalanku. Biarkan mereka melihatku dengan kebaikan, agar aku tenang. Ya Allah, jika di akhir hidupku Engkau tak menyatukanku dengan dia yang terkasih, semoga Engkau menjadi saksi bahkan wali untuk menyatukanku dengan dia di langit terindah-Mu. dengan disaksikan kekasih-kekasih-Mu.

Allah... entah mengapa aku ingin menuliskan ini, sekarang. Tapi, semoga bahkan aku berharap dengan menuliskan semua ini semua takkan pernah melupakanku. bahwa tulisan ini akan abadi selamanya, memperpanjang usiaku di dunia, sebagai ganti aku. Ya, semoga adik-adikku, kakakku, orangtuaku,  sahabat-sahabatku, dan semua yang mengenalku masih akan tetap bisa berbincang, bersua dan bernostalgia mengingatku melalui ini. Tetap semangat dalam menjalani hidup, apapun ujian, apapun cobaan yang menghampiri, harus tetap yakin dan berpasrah pada Allah. DIA yang lebih tau seperti apa kita.

Allah,
Aku sayang Ibu Bapakku, aku sayang kakakku, aku sayang adikku, aku sayang keponakanku, aku sayang sepupuku, aku sayang paman bibiku, aku sayang kakek nenekku, aku sayang guruku, teman-temanku, aku sayang sahabatku, aku sayang dia yang tidak sengaja melukaiku, aku sayang dia yang lupa mengingatku, aku sayang semua yang pernah mengenalku, semua yang pernah berbincang denganku dan aku sayang beliau yang sampai kini aku rindukan, aku sayang Umi dan Abi.
Allah, jika Engkau mengujiku tolong beri aku kesempatan untuk mensyukurinya bukan mencacinya. Aku berharap nanti dipertemukan dengan orang-orang terkasih, aku menyayangi dan mencintainya karena-Mu Ya Allah.

Salam rinduku untuk Rosulullah SAW. Berkali-kali airmata ini menetes setiap mengingat beliau, ingat ketika Rosul menyebut "Umatku... umatku... umatku..." padahal tinggal sedikit lagi hidupnya berakhir. Ya Allah, salam untuk nabiku...
Aku sadar bukan seorang manusia yang memiliki otak pintar, bahkan nilaiku selalu mengharukan bukan karena bagus tapi karena tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tapi, meskipun begitu aku punya mimpi yang sampai kini masih berusaha diwujudkan. Allah, peluka aku... Allahku sayang, tulisan ini semoga berkenan. Maafkan aku, maafkan semua kebodohanku, semua kekonyolanku, semua khilafku... maafkan juga umat muslimin dan muslimat di dunia maupun akhirat.
Lailaha illallah Muhammadurrosulullah...

Dear Allah,
I Love You





 














 

 

 

 
















 


 



*Masih banyak lagi pokonya... :)

0 Response to "Dear Allah"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar positif, salam sayang saling mengunjungi